Denger kata ‘Green Tech’ masih ngebayangin tempat sampah daur ulang doang? Please, deh! Ini lagi jadi hype global paling panas. Ngomongin ‘Green Tech’ itu ngomongin duit triliunan, dan Indonesia punya ‘harta karun’-nya.
Dunia lagi ‘hijrah’ besar-besaran dari energi fosil (yang kotor) ke energi bersih (EBT). Kenapa? Isu perubahan iklim udah urgent banget. Semua negara, termasuk RI, komit nurunin emisi. Nah, di sinilah ‘Green Tech’ main perannya.
Dari Nikel Sampai Panel Surya
Indonesia itu ‘Raja’-nya nikel, bahan baku utama baterai mobil listrik (EV). Belum lagi potensi panel surya, angin, dan panas bumi kita yang melimpah. Investor global lagi ‘ngincer’ banget buat nanem modal di sini. Ini bukan cuma soal lingkungan, ini soal jadi ‘Sultan’ baru di ekonomi hijau.
Buat profesional muda, ini sinyal karir. Sektor renewable energy lagi butuh banyak talenta. Buat pengusaha, ini peluang bisnis baru. Jangan sampai kita cuma jadi penonton pas negara lain ‘panen’ cuan hijau dari sumber daya kita.
Intisari:
- ‘Green Tech’ (teknologi hijau) jadi tren investasi global utama karena isu iklim.
- Indonesia punya potensi besar, terutama nikel untuk baterai EV dan EBT.
- Investor global sedang gencar mencari peluang investasi ‘cuan hijau’ di RI.
- Sektor ini membuka peluang karir dan bisnis baru yang sangat besar bagi Indonesia.

