0
0
Satelit besar yang dulu mendominasi orbit kini mulai tergantikan oleh satelit mikro. Berukuran hanya seukuran koper, satelit ini mampu menghadirkan revolusi internet global dengan biaya jauh lebih murah.
Perusahaan teknologi raksasa seperti SpaceX, Amazon, dan startup kecil berlomba meluncurkan ribuan satelit mikro untuk membentuk konstelasi yang menyelimuti bumi.
Keunggulannya adalah akses internet yang lebih merata. Wilayah terpencil yang dulu sulit dijangkau kabel fiber optik kini bisa mendapat jaringan cepat hanya dengan antena kecil.
Selain internet, satelit mikro juga berguna untuk pemantauan cuaca, prediksi bencana, dan komunikasi militer. Dengan biaya peluncuran rendah, negara kecil sekalipun bisa memiliki “mata” di angkasa.
Namun, ledakan jumlah satelit kecil juga menimbulkan masalah baru: polusi orbit. Sampah antariksa semakin menumpuk, meningkatkan risiko tabrakan yang bisa merusak satelit penting lain.
Selain itu, ada kekhawatiran soal kontrol data. Apakah internet global akan dikuasai oleh segelintir perusahaan swasta raksasa?
Meski penuh tantangan, tren satelit mikro sulit dibendung. Permintaan internet global terus meningkat, dan satelit mikro adalah jawabannya.
Masa depan komunikasi manusia mungkin bukan lagi tergantung kabel bawah laut, melainkan ribuan titik cahaya kecil yang mengorbit di langit.
